Kamis, 23 Agustus 2012
Browse » Home »
Budidaya Puyuh
» Peluang Bisnis Beternak Puyuh
Peluang Bisnis Beternak Puyuh
Sebagian besar masyarakat Indonesia pasti sudah menikmati sedapnya telur puyuh. Jenis unggas
yang dikenal sebagai Gemak merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif
kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai dikenal, dan diternak
semenjak akhir tahun 1979. Selain dapat dinikmati telur dan dagingnya, banyak yang sudah
memanfaatkan bulu burung puyuh ini sebagai bahan aneka kerajinan. Satu manfaat lagi yang
diperoleh dari ternak burung puyuh ini adalah kotoran yang dihasilkan dimanfaatkan sebagai pupuk
kandang ataupun kompos. Burung puyuh cukup mudah dibudidayakan. Dengan tingkat kebutuhan
pasar yang tinggi menjadikan budidaya burung puyuh ini sebagai peluang usaha yang menjanjikan.
Sebagai informasi berikut klasifikasi burung puyuh dalam ilmu biologi:
Kelas : Aves (Bangsa Burung)
Ordo : Galiformes
Sub Ordo : Phasianoidae
Famili : Phasianidae
Sub Famili : Phasianinae
Genus : Coturnix
Species : Coturnix-coturnix Japonica
Mengawali sebuah usaha, dalam hal ini budidaya burung puyuh, ada beberapa hal yang perlu
dipersiapkan. Hal pertama yang harus dipersiapkan adalah menentukan lokasi budidaya. Ada
beberapa kriteria dalam penentuan lokasi peternakan puyuh antara lain :
Lokasi jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk
Lokasi mempunyai strategi transportasi, terutama jalur sapronak dan jalurj alur pemasaran
Lokasi terpilih bebas dari wabah penyakit
Bukan merupakan daerah sering banjir
Merupakan daerah yang selalu mendapatkan sirkulasi udara yang baik.
TEKNIS BUDIDAYA BURUNG PUYUH
Yang perlu diperhatikan oleh peternak sebelum memulai usahanya, adalah memahami 3 (tiga) unsur
produksi usaha perternakan yaitu bibit/pembibitan, pakan (ransum) dan pengelolaan usaha
peternakan. Secara rinci akan kita bahan lebih lanjut satu persatu.
Tahapan berikutnya setelah kita mendapatkan lokasi usaha yang mendukung adalah persiapan dan
pelaksanaan teknis budidaya burung puyuh itu sendiri.
I. Penyediaan Sarana dan Peralatan
A. Persiapan kandang
Untuk budidaya burung puyuh, persyaratan kandang yang baik perlu diperhatikan adalah temperatur
kandang yang ideal atau normal berkisar 20-25 derajat C; kelembaban kandang berkisar 30-80%;
penerangan kandang pada siang hari cukup 25- 40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini
berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar
matahari pagi dapat masuk kedalam kandang. Sehingga kondisi kandang tidak lembab.
Dalam mempersipkan kandang burung puyuh ini, kita mempunyai 2 alternatif yang biasa diterapkan
peternak puyuh, yaitu sistem litter (lantai sekam) dan sistem sangkar (batere). Sedangkan ukuran
kandang yang digunakanumumnya untuk 1 m2 dapat diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjutnya
menjadi 60 ekor untuk umur 10 hari sampai lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40 ekor/m2 sampai
masa bertelur.
Ada beberapa tahapan dalam budidaya burung puyuh. Masing-masing tahapan idealnya memerlukan
persiapan kandang yang sesuai, yaitu :
Kandang untuk induk pembibitan
Kandang ini berpegaruh langsung terhadap produktifitas dan kemampuan menghasilkan telur yang
berkualitas. Besar atau ukuran kandang yang akan digunakan harus sesuai dengan jumlah puyuh
yang akan dipelihara. Idealnya satu ekor puyuh dewasa membutuhkan luas kandang 200 m2.
Kandang untuk induk petelur
Kandang ini berfungsi sebagai kandang untuk induk pembibit. Kandang ini mempunyai bentuk,
ukuran, dan keperluan peralatan yang sama. Kepadatan kandang lebih besar tetapi bisa juga sama.
Kandang untuk anak puyuh/umur stater(kandang indukan)
Jenis kandang ini merupakan kandang bagi anak puyuh pada umur starter, yaitu mulai umur satu hari
sampai dengan dua sampai tiga minggu. Kandang ini berfungsi untuk menjaga agar anak puyuh yang
masih memerlukan pemanasan itu tetap terlindung dan mendapat panas yang sesuai dengan
kebutuhan. Sebaiknya kandang ini perlu dilengkapi alat pemanas. Biasanya ukuran yang sering
digunakan adalah lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, dan tinggi kaki 50 cm. (ukuran ini
cukup memuat 90-100 ekor anak puyuh).
Kandang untuk puyuh umur grower (3-6 minggu) dan layer (lebih dari 6 minggu)
Jenis kandang berikutnya, bentuk, ukuran maupun peralatannya sama dengan kandang untuk induk
petelur. Alas kandang biasanya berupa kawat ram.
B. Kelengkapan kandang
Perlengkapan yang diperlukan dalam kandang berupa tempat makan, tempat minum, tempat bertelur
dan tempat obat-obatan.
II. Penyediaan Bibit
Seperti sudah diainggung diatas, penyediaan bibitmerupakan tahapan yang penting dalam budidaya
burung puyuh. Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan, ada 3 (tiga)
macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yaitu:
1. Untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yang sehat atau bebas
dari kerier penyakit.
2. Untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh petelur afkiran.
3. Untuk pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yang baik produksi
telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap membuahi puyuh betina agar dapat
menjamin telur tetas yang baik.
III. Pemeliharaan
Setelah kita dapatkan bibit yang baik, selanjutnya yang perlu mendapatkan perhatian adalah
pemeliharaan puyuh, meliputi :
Kebersihan/Sanitasi dan Tindakan Preventif
Untuk menjaga timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan kandang dan
vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini mungkin.
Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan apabila ada tanda-tanda yang kurang sehat
terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter hewan atau
dinas peternakan setempat atau petunjuk dari Poultry Shoup.
Pemberian Pakan
Pemberian pakan merupakan faktor yang penting dalam keberhasilan beternak burung puyuh dengan
hasil yang maksimal. Ransum (pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk,
yaitu: bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Karena puyuh yang suka usil memtuk temannya akan
mempunyai kesibukan dengan mematukmatuk pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan
diberikan 2 (dua) kali sehari pagi dan siang. Sedangkan puyuh remaja/dewasa diberikan ransum
hanya satu kali sehari yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan
diberikan terus-menerus.
Pemberian Vaksinasi
Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dengan dosis separo dari dosis untuk ayam. Vaksin dapat
diberikan melalui tetes mata (intra okuler) atau air minum (peroral).
HAMA DAN PENYAKIT
Seperti usaha pada umumnya, budidaya burung puyuh ini mengalami beberapa hambatan, umumnya
serangan hama maupun penyakit. Untuk pencegahan ada baiknya kita mengetahui jenis-jenis hama
ataupun penyakit yang sering menyerang unggas ini.
1) Radang usus (Quail enteritis)
Penyebab: bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul
pearadangan pada usus.
Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berair dan mengandung
asam urat.
Pengendalian: memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisashkan burung puyuh yang
sehat dari yang telah terinfeksi.
2) Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap
terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yangspesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala
memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian:
menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit
tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang
pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang
mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada
obatnya.
3) Berak putih (Pullorum)
Penyebab: Kuman Salmonella pullorum dan merupakan penyakit menular.
Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut dan sayap
lemah menggantung.
Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit tetelo.
4) Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil
kedinginan.
Pengendalian:
menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; dengan Tetra Chloine Capsule
diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline,
amprolium, cxaldayoco
5) Cacar Unggas (Fowl Pox)
Penyebab: Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua umur dan jenis kelamin.
Gejala: imbulnya keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink
yang apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah.
Pengendalian: vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh yang terinfksi.
6) Quail Bronchitis
Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat menular.
Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersi, mata dan hidung
kadang-kadang mengeluarkan lendir serta kadangkala kepala dan leher agak terpuntir.
Pengendalian: pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang memadai.
7) Aspergillosis
Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus.
Gejala: Puyuh mengalami
gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan
berkurang.
Pengendalian: memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya.
8) Cacingan
Penyebab: sanitasi yang buruk.
Gejala: puyuh tampak kurus, lesu dan lemah.
Pengendalian: menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang terjaga kebersihannya.
PEMANENAN
Tahapan yang paling ditunggu oleh seorang pengusaha adalah saat pemanenan. Seperti telah
didisinggung diatas, ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari budidaya burung puyuh ini, yaitu :
Hasil Utama
Pada usaha pemeliharaan puyuh petelur, yang menjadi hasil utamanya adalah produksi telurnya
yang dipanen setiap hari selama masa produksi berlangsung.
Hasil Tambahan
Sedangkan yang merupakan hasil tambahan antara lain berupa daging afkiran, tinja untuk pupuk
kandang serta bulu puyuh sebagai bahan baku kerajinan tangan.
Tunggu apalagi, satu jenis usaha, budidaya burung puyuh, beragam hasil yang didapat. Selamat
menjadi pengusaha !
Sumber: http://binaukm.com/2011/04/peluang-usaha-budidaya-puyuh/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 komentar to “Peluang Bisnis Beternak Puyuh”
Posting Komentar